Resume Kajian: Aku Hampir Menyerah
Pengisi: Ustadzah Haneen Akira, Lc.
"Jika lebih kuat perasaan daripada iman, lebih kuat perasaan daripada logika, maka akan terbuai perasaan, maka kita akan dijatuhkan oleh perasaan itu sendiri."
1. Cinta dari umat muslim = doa
Ketika hati patah, hazan = sedih = depresi yg dapat merusak perempuan, maka lantukan dalam hati yang disertai keyakinan mengenai asma Allah yakni Yaa Jabbar (Wahai Dzat yang Maha Menghibur), yakin bahwa Allah akan memberi pelipur lara.
"Fakullii wasyrabii waqarrii 'ayna" = makan, minum, dan bahagiakan hatimu, ini adalah kebahagiaan yang Allah firmankan bagi Maryam saat mengandung Isa
2. Banyak manusia yg mencari solusi dengan mendatangkan masalah. Mencari tempat pelarian yang bukannya justru menyembuhkan, tapi hanya pengalihan sementara saja. Yang bisa jadi merusak diri atau agamanya.
Padahal...
"Wa anta tuqowwinii" = dan Engkau yang menguatkanku
Heroism = kekuatan dalam pikiran, cahaya dalam hati
3. Tak semua luka itu jelek, banyak sekali luka2 itu justru indah.
Alhamdulillahilladzi adzhaba annal hazan = segala puji bagi Allah yang telah menyembuhkan luka.
4. Suka dan duka itu dipergilirkan.
Mengikuti duka ataukah mengikuti jalan cahaya?
Apa kabar iman? Mungkin jasad terlihat sehat dan baik-baik saja, tapi bagaimana keadaan kondisi imanmu dalam ujian ini? Bisa jadi justru,
Tajuffuu ruuhu = ruh kamu sedang sekarat.
5. Sesulit apapun, teruslah bergerak.
Karena air pun jika tak dialirkan maka ia akan keruh.
Hikmah dari luka=Allah ingin membangkitkan jiwa pahlawan/kekuatan dalam diri kita sendiri -> dan semuanya butuh kesabaran, butuh waktu dengan hikmah Allah kita akan menemukan kebaikan2nya.
Allah tak akan menyempitkan hamba-Nya, kecuali Allah akan meluaskan hamba-Nya.
6. Tenang, ada Allah.
"Innii tawakkaltu 'alallah" = sesungguhnya aku bertawakkal (berserah) kepada Allah.
Tenangkan pikiran dan rasakan pertolongan Allah
Orang beriman adalah orang yang selalu dapat melihat cahaya walau dalam kegelapan
Orang beriman adalah orang yang selalu memiliki harapan walau semua orang sudah tak memilikinya.
Tawakkal = sebaik2 ikhtiar dan penyerahan kepada Allah
Pasrah -> agar tak terus masalah dipikirkan, dirasakan, diulik maka manusia takkan sanggup
Tawakkal adalah bentuk pertolongan Allah
Serahkan semuanya pada rahmat Allah SWT.
7. Doa-doa
Bismillahi khairul asmaa, bismillahi rabbul ardhi wassamaa', bismillahilladzi laa yadurru ma'asmihi syay'un fil ardhi walaa fissamaa'
Bismillahi 'alaa qolbii wannafsii
A'udzubillah min kulli syaythaanin maarid.
8. Berproses Pakai Ilmu dan Iman
Segala perasaan, ketidaknyamanan yang kamu rasakan adalah valid. Kamu harus mengakui itu. Semuanya butuh proses menuju penerimaan. It's okay, take your time.
Ujian kehidupan adalah bentuk Allah menguji bagaimana keutuhan hamba terhadap-Nya.
Berproses untuk senantiasa utuh bersama Allah, kepada siapa kita kembali? Hanya kepada Allah kita berdoa dan meminta, karena ketika hubungan kita utuh pada Allah, maka segala kekhawatiran itu sirna ada Allah sebagai penjamin.
Hubungan kepada Allah layaknya iman = Up and Down
Bergerak menuju kepada Allah lewat berbagai cara. Pikiran harus dikondisikan, maka jasad kita akan membaik.
Harus menjaga terus keutuhan tersebut, lewat apa? Berpegang erat pada talinya Allah dikala senang maupun sulit. Membangun koneksi pada Allah. Ketika sudah di pikiran, Allah akan membantu perasaan dan segala tindakan.
"Taruh masalahmu, serahkan ke Allah."
---
3 ayat pilihan dalam kajian ini yang menjadi ayat favorit:
{ وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ }
[سُورَةُ البَقَرَةِ: 186]
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.
{ أَمۡ حَسِبۡتُمۡ أَن تَدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ وَلَمَّا يَأۡتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَوۡاْ مِن قَبۡلِكُمۖ مَّسَّتۡهُمُ ٱلۡبَأۡسَآءُ وَٱلضَّرَّآءُ وَزُلۡزِلُواْ حَتَّىٰ يَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥ مَتَىٰ نَصۡرُ ٱللَّهِۗ أَلَآ إِنَّ نَصۡرَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ }
[سُورَةُ البَقَرَةِ: 214]
Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
{ يُؤۡتِي ٱلۡحِكۡمَةَ مَن يَشَآءُۚ وَمَن يُؤۡتَ ٱلۡحِكۡمَةَ فَقَدۡ أُوتِيَ خَيۡرٗا كَثِيرٗاۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ }
[سُورَةُ البَقَرَةِ: 269]
Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.
---
Barakallahu fiikum.
Bukankah pintu hidayah selalu Allah buka darimana saja dan siapa saja?
Lalu hingga kapan kita menolak untuk menyadarinya? Hidayah itu, dijemput, didatangi.
Semangat ya, kita:)
Post a Comment