Ruang Tunggu
Ribuan siang dan malam
Kukubur dalam-dalam
Akan sebuah pengharapan
Namun lirih suara sendu itu,
Dalam hati bagai kidung
Yang menyebutkan namamu
Pendar cahaya lampu lilin
Menyelimuti tangis dalam hati
Kala kelebat bayangmu yang samar-samar
Muncul tanpa permisi dalam pikiranku
Derai hujan yang turun
Seolah mengerti
Menemani jiwa yang koyak
Tak dapat bersatu
Jutaan tanya ternyata mampu
Membungkus harapku
Sepoi angin yang syahdu
Merasuki jiwa yang sedang terbelenggu
Ini tentangmu
Di sini, di ruang tunggu
Ruang dimana aku
Akan menemukan jawaban
Atas segala pertanyaan akan harapku
Yang juga dibersamai waktu
📝: diananurfatwa (dengan beberapa pengubahan)
🎙️: auliasuciw
---
Galau to the max!!! :')
Berawal dari komenin story salah satu adik yang puisinya dijadiin semacam apa ya namanya, puisi yang diiringi lagu gitu.
Aslinya, ga sepanjang itu. Tadinya cuma mau perbaiki beberapa kata aja/ganti diksi yang lebih cocok. Eh naha jadi panjang:')
Duh senengnya ya punya temen yang sehobi terus mau diajak jalan bareng:')
Selama ini, ku merasa sendiri~
Wkwk ya emang dah biasa juga sih.
*Ini serius tanpa ada maksud lain. Ga banyak orang yang mau dan suka nulis. Yaaa walaupun aku juga lebih sering curhat daripada ningkatin skill kepenulisannya. Awokwok.
Labels: puisi
Post a Comment