
Hidup Bersama Alquran
20 December, 2022
•
0 comment {s}
Mimpi yang lama padam itu, perlahan-lahan coba kunyalakan lagi. Tekad itu muncul lagi setelah aku memasuki dunia baru, dunia kampus. Syukur yang banyak kuhaturkan atas lingkungan dan teman-teman baik yang Allah beri untukku.
"Ya Allah, izinkan aku untuk bisa menghafal Alquran lagi."
Setelah sekian lama, sepertinya aku bisa memulai kembali. Kamu percaya, manusia itu akan berjalan menuju apa yang mereka inginkan, niatkan, dan cita-citakan? Mereka akan selalu mencari jalan menuju hal tersebut.
Apa yang diniatkan selama itu baik dan Ia ridhai, perlahan-lahan pasti akan ditunjukkan jalannya.
---
Bukankah sudah kamu rasakan bagaimana hidupmu tanpa alquran, tanpa bergantung kepada Allah? Dadamu sesak, hidupmu hampa, waktumu tak bermanfaat, masalah hidup seolah sangat rumit yang tak ada habis-habisnya.
Hei sadar. Manusia biasa takkan ada apa-apanya kalau tidak Allah tolong.
Jadi, tak usah merasa kuat dan bisa menyelesaikan masalah hidupmu yang banyak itu. Ingat, tugasmu hanya untuk kembali karena ya memang kamu yang memerlukan itu.
"Fafirruu ilallaah."
---
Dan bukankah sudah kamu rasakan juga bagaimana hidup bersama dengan Alquran?
Waktu yang dihabiskan adalah waktu yang penuh keberkahan, diri yang terjaga dari kemaksiatan juga penuh kebermanfaatan, rasanya lapang saja.
Sebanyak dan seberat apapun masalah yang hadir namun bisa diselesaikan dan terlewati begitu saja, berkah alquran juga menyelamatkanmu dari hal-hal yang akan mencelakaimu.
Lalu apalagi yang kamu cari sebagai alasan untuk berpaling? Tugas kita hanya bergantung kok. Tugas kita hanya untuk jadi pelayan alquran, hamba-Nya Allah.
Lalu apa yang menyebabkanmu menjauh dari itu? Kamu yang membutuhkannya!
---
Bukankah sangat membahagiakan saat ayat-ayat itu melekat bukan hanya dalam ingatan, tapi mampu merasuk ke dalam jiwa?
Saat mimpimu pun tentang murajaah hafalan, saat hari-harimu dihabiskan untuk membacanya, saat tingkah lakumu sebagai bentuk pengamalannya? Bukankah tak ada yang lebih indah dari itu?
Tapi sadarlah aku.
Perjalanan bersama alquran itu akan panjang, sampai nyawamu berpisah dari raga. Itu adalah project seumur hidup.
Perjalanan bersama alquran menuntut keseriusan dan kesungguhan, bukan main-main, tentang seberapa mampu kamu setia membersamainya.
Alquran itu pencemburu. Ia tak mau bersemayam dalam hati-hati yang kotor, diri yang lekat dengan maksiat. Sudahkah kamu memantaskan diri untuk itu?
---
Bersama alquran, kamu akan dipantaskan.
Bersama alquran, kamu akan senantiasa diingatkan
Bersama alquran, semoga menjadi hujjah kelak di akhirat
Bukankah seseorang akan dimatikan sesuai dengan kebiasaannya?
Semoga kelak kamu dimatikan saat bersama alquran, juga tercatat sebagai pejuang kalam-Nya.
---
Lalu apa lagi yang kamu cari?
Semoga diistiqomahkan.
Semangat, pejuang mutqin. Aku paham itu tak mudah, perlu waktu yang sangat panjang. Tapi tak apa, kan? Kamu takkan rugi.
Mimpi yang lama padam itu, perlahan-lahan coba kunyalakan lagi. Tekad itu muncul lagi setelah aku memasuki dunia baru, dunia kampus. Syukur yang banyak kuhaturkan atas lingkungan dan teman-teman baik yang Allah beri untukku.
"Ya Allah, izinkan aku untuk bisa menghafal Alquran lagi."
Setelah sekian lama, sepertinya aku bisa memulai kembali. Kamu percaya, manusia itu akan berjalan menuju apa yang mereka inginkan, niatkan, dan cita-citakan? Mereka akan selalu mencari jalan menuju hal tersebut.
Apa yang diniatkan selama itu baik dan Ia ridhai, perlahan-lahan pasti akan ditunjukkan jalannya.
---
Bukankah sudah kamu rasakan bagaimana hidupmu tanpa alquran, tanpa bergantung kepada Allah? Dadamu sesak, hidupmu hampa, waktumu tak bermanfaat, masalah hidup seolah sangat rumit yang tak ada habis-habisnya.
Hei sadar. Manusia biasa takkan ada apa-apanya kalau tidak Allah tolong.
Jadi, tak usah merasa kuat dan bisa menyelesaikan masalah hidupmu yang banyak itu. Ingat, tugasmu hanya untuk kembali karena ya memang kamu yang memerlukan itu.
"Fafirruu ilallaah."
---
Dan bukankah sudah kamu rasakan juga bagaimana hidup bersama dengan Alquran?
Waktu yang dihabiskan adalah waktu yang penuh keberkahan, diri yang terjaga dari kemaksiatan juga penuh kebermanfaatan, rasanya lapang saja.
Sebanyak dan seberat apapun masalah yang hadir namun bisa diselesaikan dan terlewati begitu saja, berkah alquran juga menyelamatkanmu dari hal-hal yang akan mencelakaimu.
Lalu apalagi yang kamu cari sebagai alasan untuk berpaling? Tugas kita hanya bergantung kok. Tugas kita hanya untuk jadi pelayan alquran, hamba-Nya Allah.
Lalu apa yang menyebabkanmu menjauh dari itu? Kamu yang membutuhkannya!
---
Bukankah sangat membahagiakan saat ayat-ayat itu melekat bukan hanya dalam ingatan, tapi mampu merasuk ke dalam jiwa?
Saat mimpimu pun tentang murajaah hafalan, saat hari-harimu dihabiskan untuk membacanya, saat tingkah lakumu sebagai bentuk pengamalannya? Bukankah tak ada yang lebih indah dari itu?
Tapi sadarlah aku.
Perjalanan bersama alquran itu akan panjang, sampai nyawamu berpisah dari raga. Itu adalah project seumur hidup.
Perjalanan bersama alquran menuntut keseriusan dan kesungguhan, bukan main-main, tentang seberapa mampu kamu setia membersamainya.
Alquran itu pencemburu. Ia tak mau bersemayam dalam hati-hati yang kotor, diri yang lekat dengan maksiat. Sudahkah kamu memantaskan diri untuk itu?
---
Bersama alquran, kamu akan dipantaskan.
Bersama alquran, kamu akan senantiasa diingatkan
Bersama alquran, semoga menjadi hujjah kelak di akhirat
Bukankah seseorang akan dimatikan sesuai dengan kebiasaannya?
Semoga kelak kamu dimatikan saat bersama alquran, juga tercatat sebagai pejuang kalam-Nya.
---
Lalu apa lagi yang kamu cari?
Semoga diistiqomahkan.
Semangat, pejuang mutqin. Aku paham itu tak mudah, perlu waktu yang sangat panjang. Tapi tak apa, kan? Kamu takkan rugi.
Post a Comment