
Maha Baik Allah
13 December, 2022
•
0 comment {s}
Sampai sekarang pun aku masih sering dibuat merenung. Ini, teguran untukku. Teguran yang sangat indah dari Allah. Indah sekali. Selalu saja, padahal aku banyak lalainya, aku banyak salahnya. Tapi Ia selalu menegurku dengan cara yang halus. Sangat sangat halus.
Bukankah ini yang selama ini kamu rindukan? Bukankah ini yang selama ini kamu doakan? Bukankah ini yang selama ini kamu inginkan? Bukankah ini yang tiba-tiba terlintas dalam pikiranmu?
Di saat kamu telah bermain cukup jauh, di saat kamu telah merasa aman dengan dunia, di saat amal harianmu kocar-kacir entah bagaimana.
"Ya Allah, aku merindukan diriku yang dulu."
Untuk selalu terjaga dalam ketaatan. Bukankah itu?
Terima kasih ya Allah, Kau masih sayang denganku, dengan tidak membiarkan aku seorang diri. Dengan tidak biarkan aku berlarut-larut dalam kelalaian. Padahal justru akulah yang membutuhkan ibadah-ibadah itu.
Engkau kirimkan orang-orang yang juga beriman kepada-Mu. Orang-orang yang baik hatinya. Sungguh Engkau Maha Baik.
---
"Tapi aku takut, aku merasa tak pantas."
"Ini gak salah orang, kan?"
---
Kesempatan itu telah Allah beri untukmu. Tugasmu hanyalah kembali kepada-Nya dan tak lupa, untuk terus memantaskan diri, untuk terus dan terus terjaga, untuk malu berbuat kemaksiatan.
Kamu memiliki cermin itu. Cermin yang hanya dirimu dan Allah saja lah yang tahu. Tentang aib-aibmu, tentang segala amal-amalmu.
---
Bukankah itu juga yang kamu tuliskan dalam proposal hidupmu di awal tahun 2022 ini?
---
Kesempatan ini semoga senantiasa membuatku terjaga dalam ketaatan. Aamiin.
Terima kasih ya Allah. Semoga senantiasa terjaga dalam perkara niat.
Sampai sekarang pun aku masih sering dibuat merenung. Ini, teguran untukku. Teguran yang sangat indah dari Allah. Indah sekali. Selalu saja, padahal aku banyak lalainya, aku banyak salahnya. Tapi Ia selalu menegurku dengan cara yang halus. Sangat sangat halus.
Bukankah ini yang selama ini kamu rindukan? Bukankah ini yang selama ini kamu doakan? Bukankah ini yang selama ini kamu inginkan? Bukankah ini yang tiba-tiba terlintas dalam pikiranmu?
Di saat kamu telah bermain cukup jauh, di saat kamu telah merasa aman dengan dunia, di saat amal harianmu kocar-kacir entah bagaimana.
"Ya Allah, aku merindukan diriku yang dulu."
Untuk selalu terjaga dalam ketaatan. Bukankah itu?
Terima kasih ya Allah, Kau masih sayang denganku, dengan tidak membiarkan aku seorang diri. Dengan tidak biarkan aku berlarut-larut dalam kelalaian. Padahal justru akulah yang membutuhkan ibadah-ibadah itu.
Engkau kirimkan orang-orang yang juga beriman kepada-Mu. Orang-orang yang baik hatinya. Sungguh Engkau Maha Baik.
---
"Tapi aku takut, aku merasa tak pantas."
"Ini gak salah orang, kan?"
---
Kesempatan itu telah Allah beri untukmu. Tugasmu hanyalah kembali kepada-Nya dan tak lupa, untuk terus memantaskan diri, untuk terus dan terus terjaga, untuk malu berbuat kemaksiatan.
Kamu memiliki cermin itu. Cermin yang hanya dirimu dan Allah saja lah yang tahu. Tentang aib-aibmu, tentang segala amal-amalmu.
---
Bukankah itu juga yang kamu tuliskan dalam proposal hidupmu di awal tahun 2022 ini?
---
Kesempatan ini semoga senantiasa membuatku terjaga dalam ketaatan. Aamiin.
Terima kasih ya Allah. Semoga senantiasa terjaga dalam perkara niat.
Post a Comment