"Kok aku ngerasa gini-gini aja ya?"
"Ah aku introvert, gampang capek kalau banyak kegiatan atau interaksi sama orang banyak."
"Kok aku ngerasa ga bertumbuh ya?"
"Kok orang-orang pada sat set, sedangkan aku ngeng ngong."
Dll.
Hai. Selamat datang manusia-manusia (dewasa atau menuju dewasa), gapapa kalau kamu merasa tidak nyaman. Gapapa kalau kamu merasa ini bukan aku banget, ini bukan duniaku. Gapapa kalau kamu merasa tidak ideal. Justru itulah yang menjadi bukti kalau kamu sedang berproses. Ya kamu sedang bertumbuh untuk membangun iklim/lingkunganmu sendiri. Kamu bisa menenangkan dirimu atas ketidaknyamanan itu, dan puncaknya kamu punya kendali atas itu.
Keren!
Biar makin mantap lagi ya, biar gak ngerasa gini-gini aja (apalagi bentar lagi udah mau Ramadhan ya, khan) coba deh yuk kita periksa langkah-langkah meningkatkan produktivitas amal berikut:
1. Mu'ahadah
Mengingatkan dan mengokohkan kembali perjajian dengan Allah di alam ruh (cek QS.7 : 172).
Tentang pencarian eksistensi, tujuan, rencana, dan muara kehidupan.
Aku siapa?
Akan melakukan apa?
Dimana aku akan kembali? Dll.
2. Muraqabah
Perasaan diawasi oleh Allah yang akan melahirkan maiyyatullah (kesertaan Allah, karena sudah jelas ya Allah selalu bersama kita dimanapun kita berada).
3. Muhasabah
Usaha untuk menilai, menghitung, mengkalkulasikan amal shalih yang kita lakukan dan kesalahan-kesalahan atau maksiat yang kita kerjakan. Karena, semuanya ada perhitungannya kelak. Kita akan dihisab.
Muhasabah juga bertujuan untuk: perbaikan diri, mengetahui aib, kekurangan dan kelemahannya.
4. Mu'aqabah
Pemberian sanksi atas diri sendiri, jika ada amal-amal yang terlewat atau merasa kondisi iman sedang tidak baik-baik saja. Tujuannya, untuk kembali dan lebih baik lagi.
5. Mujahadah
Upaya keras untuk bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah, menjauhi segala larangan-Nya, dan menjalankan segala perintahnya.
6. Mutaba'ah
Memonitoring dan mengevaluasi segala prosesnya. Apa yang harus diperbaiki, apa yang harus dipertahankan, apa yang harus ditingkatkan.
Boleh jadi Ramadhan, adalah momentum perbaikan diri. Tapi, selama bisa dimulai dari saat ini, kenapa tidak?
Marhaban Ya Ramadhan
Semarakkan Ramadhan, Nyalakan Kehidupan.
Post a Comment