blog follow
Apa yang tak mampu diucapkan oleh lisan, mampu dirasakan oleh hati, dan diterjemahkan melalui tulisan. Selamat bergabung menjadi teman cerita!

Wonderful Ramadan
Yuk Nulis
Gerbang
Melepas Kemelekatan
Siapakah Itu Seorang Teman?
Perencanaan Keuangan Keluarga
Kesan
Biasa Saja
Bagaimana Bisa
Ada Kalanya

Skin By : Adam Faiz
Edited By : Me
Colour Code : HTML COLOUR
Big Help : Wanaseoby


Menjadi Muslimah Yang Dirindu Surga
28 April, 2023 • 0 comment {s}


 بسم الله الرحمن الرحيم

Bahasan ini, sudah sempat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Tapi, aku mau tulis ulang secara lebih rinci (karena yang pernah aku post di feed instagram hanya poin-poinnya saja) sekaligus menjadi pengingat bagi diri.


"Wanita adalah tiang negara, apabila wanita itu baik, maka akan baiklah negara dan apabila wanita itu rusak, maka akan rusak pula negara."


Aku tidak meninggalkan satu godaan pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740).


Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salehah.” (HR. Muslim, no. 1467).


---


Dalam fase hidupnya, muslimah memiliki tiga peran:


1. Mar'atus shalihah (wanita shalihah)

Fase ini adalah saat seorang muslimah menjadi seorang anak, bakti utamanya adalah pada kedua orangtuanya, ia juga merupakan figur bagi adik-adiknya, teman, juga lingkungan sekitar. Ia memiliki aqidah yang lurus, ibadah yang benar, akhlak yang kokoh, teratur dalam waktu. Ia merupakan pribadi teladan.


2. Zaujatul Muthi'ah (istri yang taat)

Di fase ini, seorang muslimah yang telah menikah, baktinya ada pada suaminya. Ia yang senantiasa menjadi penyejuk mata, taat dan khidmat (selama bukan perkara kemaksiatan), dan mampu menjaga diri dan harta kala sang suami sedang pergi. Menjadi istri yang taat juga mampu menjadi sebab seorang wanita mampu memasuki surga dari pintu manapun.

Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).


3.  Al Ummu Madrasatul Ula, Wal Abu Mudiiruha (ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya dan ayah adalah kepala sekolahnya)

Wanita memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan anak-anaknya, sesederhana mengajarkan kosa-kata, mengajak bermain, berjalan, hingga penanaman nilai-nilai kehidupan yang sesuai dengan visi misi keluarga yang telah direncanakan. Ibu, adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Kedua orangtuanya adalah teladan bagi anak-anaknya dari dalam rumah, dari sinilah keluarga merupakan benteng pertahanan pertama dan terakhir bagi anak manusia. Peran yang mampu dijalankan dengan baik antara ayah-ibu-anak, komunikasi yang baik, tanggung jawab dan kerja sama, akan membentuk keluarga yang kuat, yang kelak mampu memberi dampak bagi sekitarnya. 

Di sini, aku juga melanjutkan dengan menggandengkan sosok ayah. Ya, tak dipungkiri ayah-lah yang menjadi kepala sekolahnya, ialah sosok kunci, nahkoda yang mengarahkan bahtera akan sampai kemana. Dengan tanggung jawab besar yang dipikulnya, dari perkara nafkah hingga tanggungan dosa. Ayahlah tumpuan utama. 


---


Pemuka Wanita Ahli Surga

Rasulullah bersabda, “Pemuka wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah, Khadijah binti Khuwailid dan Asiyah.” (HR. Hakim dan Muslim).


1. Maryam Bt. Imran

Keluarga Imran adalah salah satu contoh keluarga teladan yang disebutkan dalam Alquran,

"Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (pada masa masing-masing)," [QS. 3: 33].

Kenapa?

"(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, agar (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

"Maka ketika melahirkannya, dia berkata, "Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan." Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. "Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk"." [QS. 3: 35-36].

"Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, "Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?" Dia (Maryam) menjawab, "Itu dari Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan." [QS. 3: 37].


Lalu, bagaimana pribadi Maryam? 

"Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata, "Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas segala wanita di seluruh alam (pada masa itu)." [QS. 3: 42].

"Wahai Maryam! Taatilah Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk." [QS. 3: 43].

"Dia (Maryam) berkata, "Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?" Dia (Allah) berfirman, "Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu." [QS. 3: 47].

"Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, "Wahai, alangkah (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan."

"Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, "Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu."

"Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu."

"Maka makan, minum dan bersenanghatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini."" [QS. 19: 23-26].

"dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya; dan dia termasuk orang-orang yang taat." [QS. 66: 12].


2. Fatimah Bt. Muhammad

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya putriku Fathimah adalah penghulu kaum perempuan dari awal hingga akhir zaman. Ia bagian dariku dan cahaya mataku; ia bunga hatiku dan ia adalah jiwaku. Fathimah adalah seorang bidadari berwujud manusia, yang kapan pun mendirikan salat di hadapan Tuhannya SWT, sinarnya menerangi langit bagi para malaikat, seperti bintang-bintang menyinari manusia di bumi.”

“Malu bagian dari keimanan.” (HR. Bukhari no. 44 dan Muslim no. 36).

Dari Ali r.a., ia berkata, Fathimah telah mengadu kepadaku tentang kedua tangannya yang capek membuat adonan dari tepuk gandum. Lalu aku berkata, “Jika kamu datang ke bapakmu, maka mintalah pembantu kepadanya.” Lalu Rasulullah saw. bersabda, “Maukah kalian berdua aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik untuk kalian dari pada seorang pembantu?, jika kalian hendak mendatangi kasur kalian, maka ucapkanlah 33 kali tahmid, 33 kali tasbih, dan 34 kali takbir.” (HR. At-Tirmidzi).


3. Khadijah Bt. Khuwailid
“Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang (sakinah) kepadanya.” (QS. 7: 189).
  • Yang pertama beriman kepada Rasulullah, digelari Ummul Mukminin.
“Berbahagialah wahai putra pamanku dan teguhlah engkau. Demi Dzat yang jiwa Khadijah berada di tangan-Nya! Sungguh aku berharap engkau menjadi nabinya umat ini.” (Ibnu Hisyam dalam as-Sirah an-Nabawiyah, 1/236).

Imam Adz-Dzahabi menyatakan pula, “Khadijah Ummul Mukminin adalah orang yang pertama kali beriman pada (ajaran) Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan membenarkannya sebelum yang lainnya.” (Siyar A’lam An-Nubala’, 2:109).

4. Asiyah Bt. Muzahim (Istri Firaun)
Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir'aun, ketika dia berkata, "Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku satu rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim," [QS. 66: 11].


---

Karakteristik Wanita Terbaik Dalam Al-Quran

Terinspirasi dari QS. 66: 5,

  1. Muslimaat (yang patuh)
  2. Mukminaat (yang beriman)
  3. Qoonitaat (yang taat)
  4. Taaibaat (yang bertaubat)
  5. 'Aabidaat (yang beribadah)
  6. Saaihaat (yang berpuasa)
  7. Tsayyibaat (yang janda)
  8. Wa abkaaraa (dan yang perawan)

Yuk sama-sama belajar lagi dari Al-Quran, karena di sanalah segala sumber hukum, kisah, berita, dan pelajaran. Petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Semoga semakin menambah kecintaan dan keimanan kita ya.

Wallahu a'lam bish-shawwab.






Post a Comment



Older | Newer


Older | Newer