blog follow
Apa yang tak mampu diucapkan oleh lisan, mampu dirasakan oleh hati, dan diterjemahkan melalui tulisan. Selamat bergabung menjadi teman cerita!

Payung Asa
Semua Akan Indah Pada Waktunya
Tuhan dan Rahasia
Tidak Sekarang
Nasihat Kegalauan
Ukhuwah Islamiyah Itu

Skin By : Adam Faiz
Edited By : Me
Colour Code : HTML COLOUR
Big Help : Wanaseoby


Let's Break the Limit
29 October, 2018 • 0 comment {s}



Sore itu, aku terdiam. Merenung kemudian berkata pada diri. 

"Sepertinya ada yang salah pada diri ini."
Aku merasa akhir-akhir ini jadwalku menjadi tidak beres, seolah-olah semua terjadi pada waktu yang sama. 

"Ah aku pusing". Gumamku kala itu. Ingin sekali aku lepaskan semua beban hingga merasa lega. Tapi akhirnya, aku hanya bisa menarik napas dalam-dalam lalu dihembuskan.

Bukan hanya dipikirkan, tapi juga dilakukan. Setiap apa yang telah menjadi tanggung jawab kita, semua pasti akan diminta juga pertanggungjawabannya. 

Ketidakteraturan dalam hidupku, bisa jadi karena amalku yang compang camping. Jarang mengandalkan Allah, dan hanya berpatokan pada ikhtiar. Atau bahkan kondisi niat yang bengkok. 

Aku kembali bertanya, "Untuk apa melakukan semua ini jika hanya berakhir dengan rasa lelah? Yakinkah ini bisa menjadi bekal untuk akhiratmu?" 

Ketika kamu masih berada pada kemelut diri, lihatlah orang lain yang berhasil keluar dari jeratan pikiran buruknya dan mulai menghebatkan dirinya masing-masing. Sama-sama mencari bekal untuk persiapan pertemuan berikutnya: akhirat.
Seperti kisah Abu Bakar yang dapat menunjukkan bahwa, "I can break my limits". 

Ya, Abu Bakar adalah salah satu sahabat yang termasuk ke dalam Assabiqunal Awwalun, orang-orang yang pertama kali masuk islam. Beliau adalah sahabat yang amalan dirinya lebih berat dari amal seluruh penduduk bumi, yang rela berjalan di depan di belakang, di kanan atau di kiri Rasul, menyesuaikan dengan segala kondisi, yang rela memberikan harta, jiwa dan raganya untuk membantu dakwah Nabi Muhammad, yang paling baik hatinya, yang paling tulus amalnya,  yang paling mencintai Allah dan Rasul-Nya, yang zuhud kepada dunia, yang wara', yang paling sigap dan banyak dalam beramal hingga Umar pun iri kepadanya.

Abu Bakar menjadi salah satu sosok sahabat nabi yang dapat melampaui keterbatasannya, hingga dengan segala amalnya ia dapat memilih masuk ke surga dari pintu manapun. Kecintaannya kepada Rabbnya, juga Nabinya mengantarkan Abu Bakar untuk senantiasa melakukan amalan-amalan terbaik, yang konsisten tapi juga berprogres. Tak lagi mencari perhatian manusia, tetapi perhatian Rabbnya hingga niatnya teguh, hatinya bersih.

Ternyata ini jawaban atas segala keluhanku yang tidak ada apa-apanya. Yang merasa paling berat beban hidupnya, tapi tak ada nilainya jika disandingkan dengan beban yang diterima oleh Rasul dan para sahabatnya, salah satunya Abu Bakar dalam misi kenabian. 

Tak perlu ada Ah, ah yang lain. Cukup dirimu dan Rabbmu yang akan menjadi saksi pencarian bekal untuk akhiratmu. 

-Bandung, 24 Sept 2018

Labels:



Post a Comment



Older | Newer


Older | Newer