blog follow
Apa yang tak mampu diucapkan oleh lisan, mampu dirasakan oleh hati, dan diterjemahkan melalui tulisan. Selamat bergabung menjadi teman cerita!

Di Atas Satu Kaki
Monster
Bisakah Aku?
Menjadi Muslimah Yang Dirindu Surga
Wonderful Ramadan
Yuk Nulis
Gerbang
Melepas Kemelekatan
Siapakah Itu Seorang Teman?
Perencanaan Keuangan Keluarga

Skin By : Adam Faiz
Edited By : Me
Colour Code : HTML COLOUR
Big Help : Wanaseoby


Kenapa Harus Aku?
28 May, 2023 • 0 comment {s}


Hari ini, sudah di penghujung Bulan Mei. Tepat sembilan hari aku menjadi manusia seperempat abad. 
Meiku tak baik-baik saja. Segala kejadian terjadi begitu cepat, pun perasaan ini mudah sekali berganti dari mendung ke cerah dan sebaliknya. Aku kira, Mei ini akan jadi bulan yang menakjubkan. Ah ya, justru sangat menakjubkan.

Perlu aku ceritakan kilas balik yang terjadi? Nampaknya tak perlu juga. Cukup segala hal yang masih dapat diingat akan teringat, yang dilupakan akan terlupa. Toh, nanti juga akan hilang seiring berjalannya waktu dan bergantinya peristiwa.

Banyak peristiwa yang benar-benar tak pernah kubayangkan sebelumnya. Banyak yang selesai dengan baik, namun ada juga yang selesai tapi dengan akhir yang tak terlalu baik, banyak juga justru yang kurasa kacau dan berantakan.

Rentetan kejadian, isu-isu yang berseliweran, senyum, canda tawa, air mata, kesedihan, ketakutan, semua ada menjadi penyemarak bulan ini.

Tak jarang aku mengeluh pada Allah,
"Ya Allah, kenapa harus aku?"

Kenapa harus aku yang ada di posisi ini?
Kenapa harus aku yang menyelesaikan ini?
Kenapa harus aku yang merasakan ini?
Kenapa harus aku yang dicoba seperti ini?
Kenapa harus aku? Apakah orang lain juga diberi ujian yang seperti ini?
Kenapa harus aku?
Tak bisakah aku hidup dengan tenang?

Ini baru awalan, akan terjadi hal apalagi di kemudian? Aku benar-benar tidak tahu.
Menjadi manusia seperempat abad itu... menakutkan.

---

Tapi aku tak bisa selalu berpikiran seperti itu. Aku akan mudah kecewa dan gila. 
Tugasku sederhana: hanya untuk melewatinya saja, menyelesaikannya hingga tamat. 

Ingatlah selalu bahwa Allah itu dekat, Ia takkan menguji hamba-Nya di luar batas kemampuannya, Allah juga yang menjanjikan bahwa ujian itu akan mengangkat derajat seorang hamba, tentang bagaimana kita menerima dan berserah, tentang bagaimana kita bersabar, mengharap, dan takut kepada-Nya. Bukankah janji-Nya, bersama kesulitan itu ada kemudahan? Itu suatu keniscayaan, kan?

Allah takkan meninggalkan kita barang sedetik, Ia selalu ada. Bahkan dalam kejatuhan kita yang paling dalam, uluran-Nya sangat panjang menggapaiku di kejatuhan itu. Allah yang menjamin setiap rezeki hamba-Nya bahkan bagi hewan melata sekalipun. Allah yang telah mengatur seluruh urusan hamba-Nya bahkan jauh sebelum hamba tersebut diciptakan.

Allah akan berlari menuju kita, bahkan saat kita hanya berjalan menuju-Nya. Lantas, mengapa aku begitu lemah akan dunia? 
Bukankah katamu, "Lepaskanlah semuanya, hingga dunia terasa hambar di hatimu?" 
Jangan takut dan jangan bersedih, bukankah dunia ini hanya senda gurau semata?
Ingatlah bahwa Allah selalu bersama kita. Allah selalu bersama kita.

---

Hei ingat ini! Kau tak lupa, kan?

"Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak memintamintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering." (HR. At-Tirmidzi).

“Andai kamu tahu bagaimana Allah mengatur urusan hidupmu, pasti hatimu akan meleleh karena cinta kepada-Nya.” (Ibn Qayyim Al Jauziyyah).

Dan masih banyak lagi pesan di Alquran (yang aku tuliskan tadi, hanyalah beberapa intisari dari ayat-ayat cinta bagi manusia).
Mari kita maknai kembali...


Post a Comment



Older | Newer


Older | Newer