blog follow
Apa yang tak mampu diucapkan oleh lisan, mampu dirasakan oleh hati, dan diterjemahkan melalui tulisan. Selamat bergabung menjadi teman cerita!

Let's Break the Limit
Payung Asa
Semua Akan Indah Pada Waktunya
Tuhan dan Rahasia
Tidak Sekarang
Nasihat Kegalauan
Ukhuwah Islamiyah Itu

Skin By : Adam Faiz
Edited By : Me
Colour Code : HTML COLOUR
Big Help : Wanaseoby


Resume Buku Leiden
10 November, 2018 • 0 comment {s}



LEIDEN
(Dea Tantyo)

     Setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya. Setiap manusia adalah pemimpin, minimalnya dalam memimpin dirinya sendiri. Kepemimpinan amat bergantung dengan mental yang dimiliki. Semakin kuat mental dan jiwanya, semakin kuat pula energi kepemimpinannya. Seseorang takkan mampu memimpin orang lain, sebelum ia berhasil memimpin dirinya sendiri. Seorang pemimpin memperjuangkan prinsip dan keyakinan sampai titik darah penghabisan.

     Pemimpin adalah orang yang rela mewakafkan dirinya untuk orang lain, sekecil apapun itu. Memimpin adalah melayani dengan sepenuh hati, saling mendengarkan, dan berhubungan tulus dengan orang yang dipimpinnya. Mengemban amanah kepemimpinan artinya menjemput takdir kepahlawanan, dan seorang pahlawan tidak bisa tidak ia harus mengambil peran untuk melayani. Memberikan apa yang dipunya, mengambil tempat untuk menjadi penolong pertama, mendahului turun tangan. Saat ia memimpin, ia memimpin dengan cinta. Saat ia memberi, ia memberi karena cinta, bahkan saat ia melawan untuk memperjuangkan hak orang-orang disekitarnya, ia lakukan itu demi cinta.

     Kecerdasan dan keimanan adalah sepasang sayap pada kepemimpinan. Saat salah satunya ditanggalkan, kepemimpinan akan terbang patah-patah. Kepemimpinan tanpa kecerdasan lemah. Kepemimpinan tanpa iman kosong. Seorang pemimpin harus punya political feeling yang membuatnya sensitive dengan nilai kesantunan. Sense of leadership; semacam kesadaran untuk menampilkan kepemimpinan yang bermoral.

     Keberanian mutlak bagi kepemimpinan dimana dihadapkan pada kondisi sulit yang mengharuskan untuk fight dan tidak setengah-setengah. Keberanian adalah peluru utama dalam memimpin.        Kebenaran adalah kesanggupan manusia menempuh hidup.

     Kepemimpinan membutuhkan ujian (tantangan) dan penuh risiko. Tinggalkan zona nyaman, berlatih melecutkan potensi diri hingga didapati pencapaian tertinggi. Keberhasilan seorang pemimpin terletak pada apa yang ia namakan resolusi. Mereka memiliki janji dan komitmen yang terus menggelayut dalam benak. Pemimpin adalah puisi, bersentuhan dengan mimpi-mimpi dan ide-ide yang mengubah wajah sejarah. Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada seberapa besar kepercayaan diri mencanangkan visi. Visi yang besar dan logis adalah bahan bakar yang menyalakan mesin kepemimpinan dan menjadi magnet bagi orang-orang yang dipimpinnya.

     Leiden is lijden, bahwa pemimpin harus kokoh meski dalam penderitaan. Ibarat akar yang menghujam bagi pohon yang besar, value kerap tak terlihat kasat mata, namun kehadirannya menjadi penopang utama seorang pemimpin untuk terus tumbuh. Menjadi landasan bagi tugas-tugas besar kepemimpinan. Selain value, kemampuan berbicara adalah key driver yang menentukan seberapa besar kepercayaan rakyat (Anggota) bisa disisipkan di pundak sang pemimpin.    Kemampuan seorang pemimpin dalam menghasilkan kata-kata yang positif dan powerful memiliki pengaruh signifikan dalam menancapkan pengaruh pada orang lain.

     Menulis adalah jalan untuk menyelami kehidupan dan memaknai keberadaan diri. Pemimpin bukan hasil jabatan atau kedudukan. Pemimpin adalah buah dari karya. Juga pemimpin yang baik adalah menjadi seorang “pembaca” yang baik. Membaca adalah syarat mutlak untuk memimpin. Pemimpin yang gemar membaca mencerminkan pemimpin yang bersedia terus belajar dan terus bertumbuh.

     Seorang leader harus paham bahwa selalu ada Invisible Factor yang men-drive kemenangan demi kemenangan. Keberhasilan demi keberhasilan. Dalam setiap proses memimpin, percaya diri adalah faktor penting yang tak boleh membuat diri arogan. Man proposes, Allah disposes. Pemimpin yang menyebarkan keraguan, akan merusak orang-orang yang dipimpinnya. Sedangkan pemimpin yang percaya diri adalah gambaran awal bahwa sang pemimpin bisa diandalkan. Optimis, tersenyum, dan yakin dengan kemampuan diri sendiri. Ia juga bertanggung jawab dan terbiasa pada hal pahit, tidak takut gagal dan salah.

     Seorang leader punya kemampuan berpikir sebagaimana seorang ekonom; empat poin awal dalam pengambilan keputusan:

    
    Kepemimpinan adalah matahari. Tak perlu dipaksa menyala, sinarnya muncul dengan sendirinya. Saat diri memantapkan menjadi seorang pemimpin, maka berjanjilah, bahwa setiap pagi kemanfaatan kita bertambah hari demi hari. Tak perlu pekerjaan-pekerjaan besar dan heroik, melainkan dari hal-hal yang kecil. Sediakan waktu untuk berbincang dengan orang lain, jika belum bisa jadilah seorang pendengar yang baik, jika belum bisa juga minimalnya berikan respon terbaik: dengan senyuman.

 Menikmati tiap keletihan. Kelelahan adalah mindset. Nikmati kelelahan-kelelahan, agar mengerti indahnya istirahat setelah perjuangan. Hingga akhirnya, kelelahan akan menjadi gelora hidup. Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikuti. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjuang, hingga keletihan itu letih bersamamu.

  Dalam kepemimpinan keberanian tanpa kejujuran adalah buta. Kejujuran tanpa keberanian adalah bisu. Kepemimpinan adalah soal kejujuran dan kebesaran jiwa. Dalam memimpin, kesantunan melahirkan penghormatan. Pemimpin sejati mundur dari jabatan bukan hanya karena melanggar hukum, tapi juga karena tak mampu menjaga kesantunan dalam memimpin publik. Dan role model pemimpin terbaik ada dalam diri Rasulullah SAW. Semoga kita dapat meneladani beliau. 

-Bandung, 10 Nopember 2018.

Selamat Hari Pahlawan untuk seluruh pahlawan di Indonesia, termasuk dirimu, Abi dan Umi♥

Labels:



Post a Comment



Older | Newer


Older | Newer