blog follow
Apa yang tak mampu diucapkan oleh lisan, mampu dirasakan oleh hati, dan diterjemahkan melalui tulisan. Selamat bergabung menjadi teman cerita!

Cinta Kebebasan Tak Bertuan
Tentang Seorang Lelaki
Keadilan Sosial Bagi Warga Good Looking
Saat Hidayah Menyapa
Perempuan Paling Bahagia
Menikmati Perjalanan
Sejenak Melihat Sekitar
Selamatnya Lidah yang Tak Bertulang
Resume Buku Leiden
Let's Break the Limit

Skin By : Adam Faiz
Edited By : Me
Colour Code : HTML COLOUR
Big Help : Wanaseoby


Ketuk dan Tutup
03 December, 2020 • 1 comment {s}



Seseorang mengetuk pintu di sudut sana. Pemilik rumah merasa bingung, tak tahu akan bagaimana. Sosok asing. 

"Siapa tamu itu?"
"Untuk apa ia datang kemari?"

Sang tamu mengetuk pintu untuk menyampaikan niat baiknya yang telah dikubur sejak lama. Tapi sayang, sosoknya tak kentara di pandang mata sang pemilik rumah. 

"Ah hanya bayang-bayang saja, bisa jadi gurauan semata." Intipnya di balik jendala. 

Namun ada yang berbeda pada dirinya. Hal sederhana itu, membuatnya terus berpikir untuk apa dan siapa. Ternyata sia-sia saja, ia tak berani menghadirkan sosok dan rupanya. Sosok itu hanya mengetuk pintu yang jauh di sudut sana. Entahlah. 

"Baiknya, kututup rapat saja. Kutinggikan pagar, dan kurapikan sudut-sudut yang hilang supaya tak mudah orang mengintip apa yang ada di balik pagar."

"Kututup pintu di bumi dan kuketuk pintu di langit. Bila saatnya tiba, akan kubuka pintu itu entah untuk siapa. Semua akan indah atas Izin-Nya."

Labels: ,



Blogger zuldhanty said...

Dear penghuni rumah,

Semoga pada saatnya nanti,
kamu bisa menerima tamu di rumahmu yang ramah, tamu yang mungkin memang nekat tapi juga penuh tekad
lalu kamu suguhkan kepadanya kopi dengan gula, pahit-manisnya seperti chapter kehidupan selanjutnya yang 'kan menyapa
Tapi itu tak apa, sebab dalam legamnya kopi pun, terdapat keindahan bagi siapapun yang cukup bijak menemukannya.

Dear penghuni rumah,
doakanku juga hal yang sama ya!

 

Post a Comment



Older | Newer


Older | Newer