Seseorang mengetuk pintu di sudut sana. Pemilik rumah merasa bingung, tak tahu akan bagaimana. Sosok asing.
"Siapa tamu itu?"
"Untuk apa ia datang kemari?"
Sang tamu mengetuk pintu untuk menyampaikan niat baiknya yang telah dikubur sejak lama. Tapi sayang, sosoknya tak kentara di pandang mata sang pemilik rumah.
"Ah hanya bayang-bayang saja, bisa jadi gurauan semata." Intipnya di balik jendala.
Namun ada yang berbeda pada dirinya. Hal sederhana itu, membuatnya terus berpikir untuk apa dan siapa. Ternyata sia-sia saja, ia tak berani menghadirkan sosok dan rupanya. Sosok itu hanya mengetuk pintu yang jauh di sudut sana. Entahlah.
"Baiknya, kututup rapat saja. Kutinggikan pagar, dan kurapikan sudut-sudut yang hilang supaya tak mudah orang mengintip apa yang ada di balik pagar."
"Kututup pintu di bumi dan kuketuk pintu di langit. Bila saatnya tiba, akan kubuka pintu itu entah untuk siapa. Semua akan indah atas Izin-Nya."
Semoga pada saatnya nanti, kamu bisa menerima tamu di rumahmu yang ramah, tamu yang mungkin memang nekat tapi juga penuh tekad lalu kamu suguhkan kepadanya kopi dengan gula, pahit-manisnya seperti chapter kehidupan selanjutnya yang 'kan menyapa Tapi itu tak apa, sebab dalam legamnya kopi pun, terdapat keindahan bagi siapapun yang cukup bijak menemukannya.
Dear penghuni rumah, doakanku juga hal yang sama ya!
Seseorang mengetuk pintu di sudut sana. Pemilik rumah merasa bingung, tak tahu akan bagaimana. Sosok asing.
"Siapa tamu itu?"
"Untuk apa ia datang kemari?"
Sang tamu mengetuk pintu untuk menyampaikan niat baiknya yang telah dikubur sejak lama. Tapi sayang, sosoknya tak kentara di pandang mata sang pemilik rumah.
"Ah hanya bayang-bayang saja, bisa jadi gurauan semata." Intipnya di balik jendala.
Namun ada yang berbeda pada dirinya. Hal sederhana itu, membuatnya terus berpikir untuk apa dan siapa. Ternyata sia-sia saja, ia tak berani menghadirkan sosok dan rupanya. Sosok itu hanya mengetuk pintu yang jauh di sudut sana. Entahlah.
"Baiknya, kututup rapat saja. Kutinggikan pagar, dan kurapikan sudut-sudut yang hilang supaya tak mudah orang mengintip apa yang ada di balik pagar."
"Kututup pintu di bumi dan kuketuk pintu di langit. Bila saatnya tiba, akan kubuka pintu itu entah untuk siapa. Semua akan indah atas Izin-Nya."
Semoga pada saatnya nanti, kamu bisa menerima tamu di rumahmu yang ramah, tamu yang mungkin memang nekat tapi juga penuh tekad lalu kamu suguhkan kepadanya kopi dengan gula, pahit-manisnya seperti chapter kehidupan selanjutnya yang 'kan menyapa Tapi itu tak apa, sebab dalam legamnya kopi pun, terdapat keindahan bagi siapapun yang cukup bijak menemukannya.
Dear penghuni rumah, doakanku juga hal yang sama ya!
Dear penghuni rumah,
Semoga pada saatnya nanti,
kamu bisa menerima tamu di rumahmu yang ramah, tamu yang mungkin memang nekat tapi juga penuh tekad
lalu kamu suguhkan kepadanya kopi dengan gula, pahit-manisnya seperti chapter kehidupan selanjutnya yang 'kan menyapa
Tapi itu tak apa, sebab dalam legamnya kopi pun, terdapat keindahan bagi siapapun yang cukup bijak menemukannya.
Dear penghuni rumah,
doakanku juga hal yang sama ya!
Post a Comment