blog follow
Apa yang tak mampu diucapkan oleh lisan, mampu dirasakan oleh hati, dan diterjemahkan melalui tulisan. Selamat bergabung menjadi teman cerita!

Sejenak Melihat Sekitar
Selamatnya Lidah yang Tak Bertulang
Resume Buku Leiden
Let's Break the Limit
Payung Asa
Semua Akan Indah Pada Waktunya
Tuhan dan Rahasia
Tidak Sekarang
Nasihat Kegalauan
Ukhuwah Islamiyah Itu

Skin By : Adam Faiz
Edited By : Me
Colour Code : HTML COLOUR
Big Help : Wanaseoby


Menikmati Perjalanan
02 October, 2019 • 4 comment {s}



بسم الله الرحمن الرحيم

Seorang nahkoda, sebelum berangkat berlayar haruslah memastikan bahwa bahteranya aman dan dapat difungsikan dengan baik. Pun begitu juga dengan sopir bus, pilot pesawat, pengendara motor, sampai pengayuh becak sekaligus. Safety riding first sih katanya.

Perjalanan ini akan panjang kawan, mari siapkan bekal perjalanan yang cukup, siapkan bahasan yang banyak supaya tidak bosan.

Perjalanan ini akan terjal kawan, mari saling kuatkan sabuk pengaman dan persiapkan dengan roda terbaik, pun fokus yang tinggi. Supaya tidak tergelincir.

Selama perjalanan ini, mungkin akan ada yang terseleksi, baik itu karena mentalnya yang belum cukup baja untuk menghadapi terjalnya medan dan lamanya perjalanan atau malah butuh peristirahatan dan tidak mau kembali lagi. Jangan biarkan itu terjadi, kawan. Pastikan teman satu kendaraanmu kembali masuk dan siap melanjutkan perjalanan, bagaimanapun kondisinya ajaklah dengan ajakan baik.

Bukankah tujuan perjalanan ini adalah suatu tempat yang indah? Yang mungkin keindahan yang dapat dibayangkan tidaklah sebanding dengan keindahan sesungguhnya.

***

"Bagaimana jika kami lelah?"

Lelah adalah suatu keniscayaan. Wajar. Istirahatlah, tapi jangan terlalu lama di hutan. Nanti kamu betah dan ingin tinggal di sana. Ingatlah, perjalanan kita masih panjang. Kita berangkat bersama maka kita akan sampai ditujuan bersama-sama pula. Kasihan pengemudi dan penumpang yang lain, tidak akan bisa melanjutkan perjalanan tanpamu. Perjalanannya terhambat. Estimasi waktu bisa jadi akan bertambah lebih lama daripada estimasi waktu awal. Jadi, jangan istirahat lama-lama ya! Segera terbangun dan kembali siap melanjutkan perjalanan.

***

Kamu tahu apa yang bisa kita dapatkan selama perjalanan ini? Kamu bisa melihat hijaunya pepohonan, birunya lautan, hingga padang savana, bercengkerama dengan teman perjalanan yang lain hingga menciptakan ukhuwah atas dasar iman, kamu bisa juga mengenali karakteristik setiap tempat yang disinggahi, hingga menemukan permasalahan sekaligus solusinya, kamu juga akan mendapatkan banyak ibrah selama perjalanan tapi syaratnya kamu harus peka. Peka melihat ibrah-ibrah itu. Pun kamu akan diajarkan realisasi sabar dan ikhlas serta Allah sebagai satu-satunya tempat berharap. Juga jangan lupa, kita akan menemukan banyak kejutan tak terduga. Jadi bersiaplah!

***

Jika terbersit keinginanmu untuk mundur dan tidak melanjutkan perjalanan, salah satunya mungkin karena tempat yang disinggahi sudah memberikan keindahan yang cukup bagimu, percayalah tempat tujuan kita bisa jadi jauh lebih indah, dan ingat kita telah melewati banyak kisah hingga sampai di titik ini. Ketika kamu merasa, hanya sedikit saja yang ikut berkontribusi, tak mengapa. Bukankah hal hebat bermulai dari yang sedikit? Tersenyumlah!

Jangan banyak menyalahkan diri atau keadaan. Kamu hebat dengan keputusanmu saat itu untuk bergabung dengan perjalanan, pun hingga saat ini kamu hebat telah banyak berjuang. Ayo bertahan! Sedikit lagi! 

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang Mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Maaidah: 54)


***


"Teguh adalah nafas pejuang kebenaran sepanjang zaman mereka tidak hanyut  di air, tak hangus di api dan tak melayang diudara, 


tak goyah oleh tumpukan harta, kemilau tahta dan rayuan dunia. kiprah mereka hanya satu tetap  teguh dalam bergerak dan terus bergerak  dalam keteguhan"


***


Dakwah ini tidak mengenal sikap ganda

Ia hanya mengenal satu sikap totalitas

Siapa yang bersedia untuk itu, maka ia harus hidup bersama dakwah dan dakwah pun melebur dalam dirinya


Sebaliknya, barangsiapa yang lemah dalam memikul beban ini, ia terhalang dari pahala besar mujahid dan tertinggal besama orang-orang yang duduk

Lalu Allah SWT akan mengganti mereka dengan generasi lain yang lebih baik dan lebih sanggup memikul beban dakwah ini


***


Mari kita kembali menikmati perjalanan, bisa jadi di depan, kita akan menemukan telaga yang dapat melepas dahaga, buah-buah yang ranum lagi manis, dan pemandangan yang luar biasa indahnya. Kuatkan dirimu! Ingat, Allah bersama kita.

Selamat hari batik!^^

***
Bandung, 2 Oktober 2019

Ditulis untuk menjadi pengingat supaya tidak terus berkeluh kesah.

Labels:



Blogger Alvira Firjan Humaira said...

Assalamu'alaikum teteehh:)
Suka tulisannya:"
Dakwah yang berasa baca novel ini:)
Makasih teh udah ngingetin semua orang yang baca tulisan ini tentang arti perjalanan kita sesungguhnya, untuk terus berjuang hingga akhir...

Semoga tulisannya jadi ladang pahala ya teh.. Aamiin
Selamat hari batik juga!

 
Blogger auliasuciwardina said...

Huwaa jazakillah khayr adik sudah bersedia mampir ke ruang ini:)

Mengintip sisi Aulia yang lain wehehee:)))

 
Blogger Qonitah Umi Sabarni said...

Masyaa Allah, mudah2han tulisan ini bisa bermanfaat bagi semuanya, tulisan teteh bikin hati tenang dan selalu terjaga.
Sukses terua teteh nulisnya, siapa tau bisa bikin novel ya teh...Aamiin..

 
Blogger auliasuciwardina said...

Huwaaa aamiin, umi! Jazakillah khayr:"

Yuk ditunggu yuk launching blognya:)

 

Post a Comment



Older | Newer


Older | Newer