blog follow
Apa yang tak mampu diucapkan oleh lisan, mampu dirasakan oleh hati, dan diterjemahkan melalui tulisan. Selamat bergabung menjadi teman cerita!

Memeluk Luka
Perkara Jodoh
Hijrah
Pertemuan
(Bukan) Coba (an)
Kenapa Harus Aku?
Di Atas Satu Kaki
Monster
Bisakah Aku?
Menjadi Muslimah Yang Dirindu Surga

Skin By : Adam Faiz
Edited By : Me
Colour Code : HTML COLOUR
Big Help : Wanaseoby


Bulan Ditelan Malam
15 July, 2023 • 0 comment {s}


Langit Bandung sudah dua hari kuperhatikan lebih kelabu, bahkan cenderung gelap.

Rasanya sepi sekali dan menakutkan.


Bukankah malam itu gulita?

Walau gulita, malam selalu ditemani bulannya yang bercahaya.

Hei, kemana bulanmu? 

Bulannya hilang ditelan malam.


Malamnya memang kelabu, tapi semilir anginnya sejuk sekali. Tidak seperti biasanya. 

Terasa seperti malam di sepuluh hari terakhir ramadhan.

Mendamaikan.

Sejenak kutarik napas dalam-dalam lalu melebur dalam suasananya yang tenang. Melupakan sejenak benang kusut yang rumit terurai. Setelah itu, kuembuskan. 


Tapi masih pengap. Rasanya seperti tersekap.

Baiklah, mari ulangi.

Tarik napas. Embuskan.

Tarik napas. Embuskan.



Post a Comment



Older | Newer


Older | Newer