blog follow
Apa yang tak mampu diucapkan oleh lisan, mampu dirasakan oleh hati, dan diterjemahkan melalui tulisan. Selamat bergabung menjadi teman cerita!

Mewujudkanmu
Ujian
Saling Mencari
Berteman Dengan Kematian
Tamat
Duniaku
Bulan Ditelan Malam
Memeluk Luka
Perkara Jodoh
Hijrah

Skin By : Adam Faiz
Edited By : Me
Colour Code : HTML COLOUR
Big Help : Wanaseoby


Untaian Takdir
29 December, 2023 • 0 comment {s}


Masih ingat tentang postinganku, di bulan yang sama tahun lalu?

Masih ingat postinganku tentang Bandung?

Menuju penghujung akhir 2023, selalu ada peristiwa besar di setiap penghujung tahunnya.

Sebentar lagi, aku akan segera berlayar.
Teka-teki telah tersingkap, sedikit demi sedikit.

"Sampai kapan aku di Kota Kembang ini? Apakah aku akan menetap?"

"Siapa kelak yang akan menjadi teman hidupku?"

"Akan ada peristiwa apa di Desember 2023?"

Pertanyaan menggelitik yang sempat terlintas di pikiranku beberapa waktu lalu. Tepat tahun ke-7, akhirnya akan segera tamat.

Gunung akan berganti menjadi laut lepas. Aku akan terbang lalu berlayar ke tempat yang bahkan aku tak mampu untuk menggambarkannya. 

Tapi kali ini, aku takkan sendiri. Aku akan dibersamai dan membersamai seorang teman yang baru. Seseorang yang akan mengikat janji suci, ikrar abadi, yang siap menambah tanggung jawabnya atasku dan disaksikan di penjuru langit dan bumi. Menapaki lembar kehidupan yang baru.

Setelah postingan "Kejutan", masih ingatkah?
Di awal tahun 2023, aku mulai memikirkan dengan serius, apakah kejutan di tahun 2022 sudah dikategorikan menjadi ujian untukku? Apa sudah saatnya aku untuk memulai? Apa aku sudah layak? 

Awal tahun, aku tak ingat pasti bulan apa, guruku memintaku untuk memasukkan proposal dengan bahasa yang tak begitu serius, saat itu kurasa masih terlalu cepat sehingga aku belum bisa untuk mengawalinya.

Tepat 1 hari setelah usiaku memasuki seperempat abad, beliau kembali memintaku untuk segera mengajukan proposal yang telah lama kubuat, kali ini dengan nada yang lebih serius. Aku tak bergegas untuk memberikannya.

Entah apa yang membuatku yakin untuk memberikan proposal "rahasia" tentang diriku ke beliau, tepat di awal bulan berikutnya. Tanggal 1 Juni 2023, dengan pikiran asalku untuk menitipkan begitu saja dengan estimasi mungkin akan diproses 3, 6, 12, bahkan maksimal 24 bulan mendatang. Namun ternyata, jauh lebih cepat dari apa yang telah aku estimasikan. Gayung bersambut yang membuatku kelabakan.

Tepat di tanggal 19 Juni, aku membaca data diri laki-laki asing yang sama sekali tak kukenal. Sama sekali tak pernah beririsan dalam amanah, bahkan berbeda daerah.

"Loh, kok bisa? Gimana kaitannya?" Aku penasaran sekali saat itu. 

Kubaca lembar demi lembar hingga selesai. Aku merasa takjub, kesanku setelah membaca proposal tersebut adalah, "Kok CV dia mirip dengan apa yang aku tulis?". Yang setelahnya aku diberi waktu 2 hari untuk menerima atau menolak dan aku meminta waktu tambahan hingga sepekan untuk memberi jawaban. Waktu yang sangat cepat untuk memberi pertimbangan terkait kelanjutan masa depanku kelak. 

Ragu, kaget, takut, serta perasaan yang belum selesai mewarnai huru hara di bulan Juni-Agustus. Istikharah, menanyakan pendapat ke banyak orang tentang apa yang sedang aku jalani, mengubur rasa, membasuh luka, dan berusaha memutuskan (dengan jernih) hingga aku melanjutkan ke tahap berikutnya. 

Agustus, 26, ia menemuiku dan mampu menjawab segala hal yang kutanyakan. 
Ia layak untuk kupertimbangkan. Dag dig dug tak karuan saat itu, mampu kulewati.

"Apakah Teh Aul, bersedia untuk ikut saya?"
Pertanyaan yang tidak mudah untuk kujawab karena pertimbangan jarak yang amat jauh.

Lagi-lagi, aku diminta untuk memberi jawaban setelah pertemuan itu, terhitung 3 hari. 

"Harus kemana lagi, untuk aku mampu mendapatkan informasi dan memberi keyakinan untukku melanjutkan ke tahap yang lebih jauh lagi?"

Maha Baiknya Allah memberikan petunjuk melalui: Ridha orang tua, teman-teman yang mendukungku untuk melanjutkan segala prosesnya, hingga jawaban kunci dari banyak pertanyaanku,

"Mengapa guruku sangat mengupayakan untuk aku melanjutkan segala proses ini?"

Dan seluk beluk yang aku ingin tahu tentang yang bersangkutan dengan Allah arahkan untuk bertanya ke teman dekatnya yang juga seorang 'alim.

"Menurut teteh, apakah beliau cocok untuk menjadi seorang qawwam?"

Dua jawaban kunci itu, memantapkan langkah ke tahap berikutnya. Masih di pekan yang sama setelah kuberi jawaban, tanggal 3 September 2023, ia dengan sangat terhormat memintaku kepada orang tuaku sekaligus silaturahmi keluarga. 

Kaget dan terharu, aku tak percaya bisa ada di fase ini. Sejauh ini. Juga syukur yang tak henti kulantunkan. Doa-doa yang kudawamkan secara rutin selepas shalatku sejak 2022, kini Allah izinkan.

Yaa Rabb, orang-orang yang pernah kutemui di masa lalu adalah hamba-Mu yang baik dan taat. Namun hanya satu hamba yang Kau pilihkan untukku, seseorang yang terbaik dari semua yang baik. 

Perjalanan baru akan segera dimulai, surgaku akan segera berpindah padanya. Semoga Allah ridhai dan berkahi setiap langkahnya.

Aamiin.


Post a Comment



Older | Newer


Older | Newer